Nggak tau, kubangan saya di kasur empuk terusik. Stigma-stigma tak bermutu dari beberapa sinetron atau iklan yang beredar gentayangan di media televisi terpkasa mengguncangkan masa dormansi saya.Dalam paradigma berfikir otak saya,
Bagi saya pria sexy adalah pria yang mencintai pekerjaannya. Atau kalau belum bekerja, dia mencintai apa yang sedang dilakukannya. Menekuninya. Dia cukup membanggakannya kepada sekitarnya. Apapun yang dilakukan(asalkan hal positif).
Bagi saya pria sexy adalah pria dengan segudang kebebasan. Saat dirinya tak perlu terkekang akan sistem yang membelit. Sanggup menentukan arah hidupnya sendiri. Tak terlalu rikuh dengan orang sekitarnya. Namun tetap menjaga keramahan. Dunia meluas tak terukur. Hingga dia bebas melangkah kemana saja tanpa batas.
Bagi saya pria sexy adalah pria yang mencintai sesama. Tak terlalu peduli apa yang akan terjadi pada dirinya saat menolong orang. Diotaknya hanya ada sesama yang harus dijaga. Menjaga orang yang dicantainya dengan pengorbanan.
Apakah saya termasuk di tiga kriteria itu? Saya berusaha kesana.
Saya cukup teriritasi dengan tampang-tampang indo yang bertaburan di dunia persinemaan Indonesia. Saya merasa tidak terwakili sebagai manusia yang asli Indonesia. Yang ada di telivisi itu hanya 0,0000..% dari penduduk Indonesia. Saya pikir kebanyakan pria Indonesia tak secermerlang itu kulitnya (merujuk pada diri sendiri). Tidak pula paras wajahnya serupawan itu (kali ini tak perlulah merujuk pada saya). Hidung mancung, mata biru, rambut kecoklatan, tinggi menjulang dan nama yang susah diucapkan. Tampang-tampang Indo itu menjadi kamuflase kehidupan manusia di Indonesia yang masih mengalami berbagai macam kesulitan. Berbagai macam problematika remaja yang putus sekolah, muram. Bentuk tubuh yang mohai para Indo menjadi fatamorgana dari busung lapar yang melanda sebagian anak Indonesia. Indo yang pasti bergelimang harta kontras dengan usaha remaja Indonesia mengais sedikit uang dengan susah payah.
Bukan salah mereka menjadi Indo. Itu kelebihan. Tapi sudah saatnya yang bukan Indo juga punya kesempatan sama. Modal kemampuan yang mumpuni tanpa wajah yang menawan juga patut mendapat apresiasi yang sama.
18112010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar