Senin, 25 Januari 2010

Perjalanan With Mas Iim


Awalnya…Pagi-pagi tanpa jadwal atau di agendakan sebelumnya, mas iim disuruh kakaknya ngambil laptop di magelang. Aku,,,yah, seperti biasanya jadi tumbal untuk menemaninya-tertawa sinis-.

Kuliahku kosong jadi berangkat lebih pagi. Wes gak bas-basi langsung cabut.
Berangkat…
Naik motor itu adalah saat yang tepat untuk konser. Teriak-teriak di jalan tak akan terlalu memalukan karena suara terhalang oleh udara yang ada disekitar. Al hasil karaoke, lebih tepatnya duet maut aku dan mas iim langsung jadi heboh( sudah susah dibedakan antara menyanyi dengan teriak-teriak di hutan. Tapi suara kami indah lo. Lumayan kalo jadi Divo di bus2).
Sampai di sana jam 09.30. gila perjalan yang kami tempuh jogja-magelang terlampaui cuma satu jama. Bagaima tidak, la kita naik dengan kecepatan 100 KM/ jAm. Yang bikin emosi adalah helm yang tak gunakan adalah helm yang keadaanya 60% gak layak pakai. Kecepatan seperti itu membuatku tercekek. Angin yang bertiup wus-wus menarik helmku kebelakang. Tali helm jadi alat gantung diri terbaik menurutku. Gak bias nafas( lebay banget, tapi emang ngono e’).
Sampai dirumah kakak mas iim…
Disambut dengan cukup meriah oleh kakaknya mas iim. Basa-basi, ngobrol ngalor-ngidol(red. Utara-selatan), dan tentunya perkenalan( mosok aku dikenalkan sebgai teman seangkatan, please fitnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah).
Urusan beres, cabut secepat mungkin buat ngejar sholat jum’at. Setelah sebelumnya makan dengan sayur bayam, ayam, tempe, dan tahu. Yuuumi makan gratis….
Rasanya garing perjalanan ini kalau langsung pulang. Di putuskan sebelum pulang kita akan jalan2 ke banyak angkrem( atas rekomendasi kakaknya mas iim). Mantep dengan keputusan, kita langsung menuju kesana. Tapi ternyata jalan yang ditempuh ki sulitnya pangkat 200. Jalan yang penuh tikungan, gak ada penanda arah, jalan lumutan-licin banget-, jalan yang macadam. Bahkan pas sudah satu arah, jalannya menikung bin menanjak dengan jalan bagian tengah masih tanah-bolong tengahe koyok sundel bolong-. Wes pokoke ekstrim banget. Atuuuuuttt. Akhirnya nyerah dan pulang aja.
Magelang-jogja again…
Mboh karena oon atau karana kecerdasan yang sudah berkurang dimakan usia. Mosok kita pulang lewat jalan gunung. Yang secara otomatis jadi lebih jauuuh(peristiwa kecekek helm masih berlangsung di perjalan pulang ini…lebih parah malah).
Wes adzan sholat jumatan dulu…
Takdir memutuskan kami sholat di masjid kampoeng. Pedalaman. Masjid yang aneh banget. Mosok, sholat rowatib-qobliyah- di khomati. Terus jamaah sholat bareng( tak piker sholat jumatan lo). Habis itu baru di adzani sholat jumat. Eh habis jumatan dikhomati maneh buat sholat rowatib-baqdiyah-. Aku melongo…gak perlu piker panjang. Ayo cepet cabut dari masjid ini. Sebelum semakin aneh lagi, lagi dan lagi.
Sampai muntilan…
Beli oleh-oleh dulu je. Beli salak. Gak tanggung2 10 KG( sok2an tenan)!!! Akhirnya bebanku bertambah selain merasakan cekekan maut dari helmku aku juga harus mangku 10 kg salak. Tapi nyanyi tak akan berhenti hanya karena hal itu. Lanjuuuut terusssssssssssss
Sampai Rumcay….
Langsung tepar tapi perjalanan yang cukup menariklah.