Jumat, 25 Desember 2009

INDONESIA KERANJANG SAMPAH TERBESAR DIDUNIA

Masalah yang tidak ada ujungnya di Indonesia yang seperti akar pohon yang menajam kuat ke dasar tanah. Jadi untuk mengatasinya adalah dengan menumbangkan pohonnya tanpa menyisakan akarnya. Agar tak tumbuh lagi, lagi dan terus tumbuh lagi. Hingga hanya menjadi masalah yang tak ada pangkal ujungnya.
Sebenarnya persoalan sampah bukan hanya karena belum bisanya Indonesia dalam mengelola sampah. Lebih dari itu, sebenarnya kasus sampah ada karena matinya hati manusia yang sudah tak mau peduli lagi terhadap lingkungan. Manusia pada dasarnya tau ini dan itu. Manusia mengerti jika melakukan ini maka akan terjadi itu. Namun semua hal itu akhirnya hanya tertambat di otak. Tak sanggup bergerak menuju hati. Yah, sekali lagi Karena hati manusia zaman sekarang sudah mati untuk peduli terhadap lingkungan.
Sebuah prestasi yang entah harus di tanggapi dengan bagaimana. Indonesia hampir tak pernah absen masuk 10 peringkat di dunia dalam masalah lingkungan. Semisal Indonesia menjadi peringkat 4 negara penyebab Global Warming. Indonesia juga menjadi peringkat 6 dalam masalah pencemaran air karena sampah ( sekitar 775 ton polutan mencemari air di Indonesia). Selain itu menurut Environmental Performance Index (EPI) atau Indeks Kinerja Lingkungan 2010 yang disusun oleh tim ahli lingkungan di Yale University dan Columbia University, dari 163 negara di dunia Indonesia menempati peringkat 105 untuk Lingkungan untuk berkembang-biaknya penyakit-penyakit, peringkat 139 untuk polusi Air, peringkat 115 penyediaan air minum yang aman, peringkat 117 polusi air yang berpengaruh terhadap ekosistem, peringkat 75 Biodiversitas dan Habitat dan peringkat 107 perubahan iklim.
Dari data di atas kita sanggup menilai seburuk apakah negara kita. Sekaligus sebarapa berat beban tanggung jawab kita untuk meluruskan semua keberantakan ini.
Bukan tanpa bosan pemirintah menghimbau masyarakatnya agar peduli terhadap masyarakat agar lebih peduli lingkungan. Slogan-slogan dipasang ditiap sudut. Penyuluhan dilakukan untuk anak sampai lansia. Dari TK hingga perusahaan. Peraturan dan kebijakan dibuat oleh pemerintah. Sayangnya semua itu berkahir tanpa adanya sambung berkait untuk menyelesaikan masalah ini. Sangat mudah untuk kita bisa melihat sampah larut dalam sungai. Tak terlalu sulit untuk melihat sampah yang menggunung tinggi. Bukan hal sulit pula untuk mencium bau busuk dari sampah. Ya, karena Indonesia adalah keranjang sampah terbesar di dunia.
Langkah kongkrit yang kita lakukan sebenarnya sangat sederhana. Kita hanya harus mematuhi setiap himbauan yang bersifat anjuran dari pemerintah. Sebut saja untuk membuang sampah pada tempatnya, berhemat listrik, menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan efisiensi dalam menggunakan sampah. Semua progam pemerintah itu baik jika masyarakat bersedia melaksanakan dengan semangat. Namun dari pemerintah sendiri sebagai pencentus progam itu sudah seyogyanya memberikan contoh dalam mengaplikasan semua progam tersebut. Karena selama ini pemerintah begitu inkosisten dengan progamnya sendiri. Pemerintah malah memberikan contoh dengan melanggar aturannya yang telah dibuatnya. Maka, jika ingin ada perubahan maka sangat perlu ada sinergi diantara keduanya.
Sekarang semua tanggung jawab itu ada di bebankan kita. Kita tak perlu mengeluh kalau kita belum mendapatkan manfaatnya hari ini. Tapi percayalah semua akan terakumulasi secara akurat untuk generasi penerus kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar