Kamis, 25 Maret 2010

With Good Friends and Great Pizza

Sabtu, 6 Maret 2010…
Kutulis 10 Maret 2010…

Pagi menjelang siang di hari sabtu itu terasa begitu cerah. Panas matahari tidak terlalu berlebihan. Sesuai rencana, aku, mbak isti dan mbak dyah akan pergi ke rumah Dr.biol.hom Nastiti M,sc dosen pembimbing PKM –GT kami. Kami ingin bertanya terkait dengan PKM –GT kami. Rumahnya ternyata tak terlalu jauh dari Rumcay.
Ngobrol banyak hal dengan bu nastiti. Ibunya masih muda banget, tapi katanya sih sudah berumur 40 tahunan. Wah tapi masih terlihat imut tapi terbalut intelejensi yang tersirat. Selesai dari sana. Kami menjalankan rencana gila (biarkan aku menyebutnya demikian) Pergi ke Pizza Hut.
Karena pertimbangannya di Pizza Hut deket tugu itu musholanya cowok – cewek campur. Maka kami memilih untuk ke Malioboro Mall. Sesampainya di Mall, kami jalan-jalan dulu buat nunggu waktu dzuhur. Nanggung banget kalau sudah di Pizza Hut nanti keluar buat sholat.
Tiga mahasiswa dari tiga fakultas berbeda, tapi satu kesamaan kami full praktikum. Kehidupan kami penuh dengan yang namanya praktikum. Pekerjaan tetap kami adalah pembuat laporan. Setia setiap hari dengan kegiatan itu. Jadi waktu sampai Mall, rasanya ini dunia luar kami yang sudah tersita karena kesibukkan kuliah kami. Seperti burung yang terlepas dari sarangnya.
Ide gila datang dari mbak dyah, main games. Rasanya aku juga lama sekali tidak menikmati dunia ini. Mengisi saldo buat main, tapi tak banyak. Permainan pertama yang kami mainkan DDR. Begitu namanya, aku tak paham. Game ini pokoknya yang dance mengikuti arah di layar. Seru, sehat dan payah ( untuk aku dan mbak isti…hehe). Game selanjutnya adalah yang muku rebana. Salut, mbak dyah memang mempertanggung jawabkan ke metropolisannya.
Tiba saatnya setelah sholat dzuhur makan pizza. Kami memesan Pizza Pop Crust, minuman yang berbeda dan satu es krim untuk bertiga. Serasa jadi borjuis untuk sehari. Aku mengamati orang disekitarku, semua terlihat orang berkantong tebal. La kami? mahasiswa langganan burjo. Hehehehe…
Ngobrol naglur- ngidul dengan berbagai macam topik sampai tak terasa hampir 2 jam lebih. Ketawa-ketiwi, saling mengejek dan berbagai macam obrolan penting maupun gak penting lainnya. Satu hal lagi yang kita lakukan foto-foto di setiap kesempatan. Norak abis.
Setelah bosen, tibalah waktu untuk membayar. Bond putih kecil dikeluarkan sama si mbaknya. Rp 140.000. Ha? Mahal abis, perorang kira-kira harus bayar 40 ribu lebih dikit. Bisa buat makan 8 hari tu. Jatuh miskin mendadak.
Setelah dari Pizza hut, rasanya masih belum niat pulang. Jalan-jalan lagi. Pergi ke Gramedia di mall itu. Bukanya Cuma baca buku, kita malah bikin forum di dalam sana. Duduk melingkar dan cuek dengan kondisi sekitar kami. Peduli amat.
Tapi sepertinya bukan forum sia-sia, kami mengobrol tentang produktifitas kami menulis. Semua mengerucut kedalam satu tujuan berkolaborasi untuk satu novel. Ah, rasanya kami jadi tim yang solid. Perjalanan yang menyenangkan!
Catatan kecil tentang personil tim PKM-GT
Mbak Isti=mande= sang sanguis koleris. Komandan yang hobby banget nyuruh. Sering berkomentar ini dan itu. Tapi selalu menjadi pihak yang paling berjuang diantara kami bertiga. Semangatnya yang paling menggebu-gebu.
Mbak Dyah=Nyai= orangnya konyol. Pinter. Selalu menjadi pihak yang akhirnya menjadi common enemy. Selalu sanggup mengimbangi gaya berfikirnya mande yang meletup-letu ataupun gaya berfikirku yang melompat-lompat. Halah…
Aku= Tole. Aku tak mau mengoreksi diriku sendiri. Hahaha!
Kami menamai tim kami Tim Kukuruyuk( niatnya sih membangkitkan euphoria tri kwek-kwek yang sudah ngilang dan sempat Berjaya itu).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar