Senin, 25 April 2011

Surat Kaleng untuk Keparat yang Mencuri Motor Temanku!

Kepada:Yth. Bapak/Ibu Pencuri Budiman
Di tempat
Oh pencuri yang budiman dimanapun kamu berada saat ini. Aku disini melihatmu dengan jelas. Kamu terlihat seperti babi yang tengah mengendus. Gemuk karena memakan apa yang bukan hakmu. Tertawa mengendus seperti tak pernah puas dengan jarahanmu.
Pencuri budiman apakah kamu punya anak? Kamu punya istri? Kamu punya orang tua? Apakah kamu tega menyumpal mereka dengan sesuatu yang kamu dapat dari kerugian orang lain. Tega sekali kamu?! mungkin orang yang kamu sayang akan menanggung hukuman dari apa yang kamu perbuat tapi tidak mereka perbuat.
Pencuri budiman ingatlah bahwa sebutuh apapun dirimu, tetap saja tidak ada alibi yang akan membenarkan tindakanmu mengambil motor temanku. Kamu tidak tau betapa temanku menderita karenanya. Bukan karena kerugian berupa materi, tapi lebih pada kepercayaan. Tentu saja pencuri budiman kau tidak akan berempati. Kamu saja tega menipu keluargamu dengan memberikan keharaman. Lalu peduli amat dengan temanku, toh kamu juga tidak menganalnya.
Oh mungkin aku mengiba padamu. Kumohon kalau kamu membaca surat kalengku ini. Segera kembalikan motor temanku. Biarkan hidupmu lebih mulia bukan dihadapan sesama manusia, tetapi juga dihadapan Allah-kamu masih mengingatnya?-. Ingatlah ada hidup setelah hidup. Ada pembalasan setelah perbuatan. Ada hukuman setelah kejahatan. Ada pahala setelah kebaikan.
Percayalah kebaikanmu akan mengalirkan kebaikan selanjutnya. Kalau kamu mengembalikan motor temanku setidaknya kamu juga telah meringankan beban polisi hingga mereka lebih punya waktu dengan keluarganya. Saranku kalau mencuri jangan mencuri motor temanku karena dia orang baik. Kalau kamu ingin mencuri aku akan memberi saran padamu. Ini rahasia kita berdua! Aku ingin meyakinkanmu ini rahasia kita berdua! Jadi…di negeri kita ada banyak orang yang lebih pantas kamu curi. Mereka yang menyebabkan kamu ada sebagai pencuri. Mereka adalah biang para pencuri. Mereka mencuri hakmu dan sekian juta sauadara kita yang lain. Ehm, aku mengatakan padamu mereka adalah KORUPTOR.
Aku memberitamu keberadaan mereka dimana. Gampang…cara mencarinya adalah dengan mencium baunya. Kalau kamu mencium bau tikus busuk, itu mereka. Ambil hakmu. Curi sepuasmu. Kamu akan mendapatkan lebih banyak, lebih mewah. Oh…maka kembalikan motor temanku dan bertobatlah!
Yogyakarta, 24 April 2011

1 komentar:

  1. Pencuri kok budiman. Mari kita doakan agar segera ketangkap. Dan mudah-mudahan hidupnya sengsara. Amin.

    BalasHapus