Emak, setelah aku membaca note mas Pam2 aku tergelitik untuk membuat sesuatu untukmu. Untuk kemarin juga. Saat kehadiranmu yang selalu teduh menenangkan jiwaku yang sepi. Emak, kita bersahabat sudah tiga tahun lebih. Tapi kedekatan itu serasa sudah sekian abad terjalin sebelumnya. Kamu hampir mengerti diriku seperti aku yang mengerti diriku sendiri.
Islam memang tak mengenal ajaran akan hidup sebelum kehidupan saat ini. Namun aku paham Allah menghadirkanmu untuk membuatku mengerti bahwa manusia itu selalu membutuhkan penyangga dari orang lain. Kamu selalu ada disaat aku butuh seseorang. Cukup seserorang yang mau mendengar, tidak lebih dan tidak pula kurang. Itu kamu mak. Aku bercerita kepadamu lebih sering dari aku bercerita kepada ibuku sendiri. Apapun itu. Selalu kamu menyulam rapuhku. Aku selalu bisa bangkit karena ada kamu yang mengingatkan.
Mak, aku tau sekarang memang dirimu sudah semakin dewasa. Lebih dari bayanganku, bahkan mungkin dari bayanganmu sendiri. Kamu jauh melampauiku. Lalu kenapa kamu harus mengeluh bahwa kamu merasa semakin jauh dari dirimu yang dulu. Itu hanya pikiran salah diotakmu saja. Faktanya kamu memang berbeda dengan yang dulu, jauh lebih baik mak!Percayalah! Kamu masih emakku yang selalu membuat senyum disekelilingmu. Selalu mak! Bukan hanya aku, tapi semua orang.
Pada masa kedepan aku harus semakin sadar tak ada yang abadi dalam kehidupan. Cintapun selalu punya ruang berpisah. Hanya waktu yang selalu menerjemahkan kehendak Allah pada hambaNya. Aku tau suatu saat kamu akan memiliki seseorang yang lain. Yang memilikimu secara penuh. Dan itu bukan aku. Aku membutuhkanmu justru untuk tempat bercerita akan hidupku nanti dengan istriku. Aku tentu akan dengan ikhlas melepasmu untuk pria yang memilikimu. Kelak waktu itu akan datang. Sekalipun berat. Namun aku harus melepasmu!
Kelak ketika waktu itu hadir, aku tak akan bisa bercerita selepas saat ini aku bercerita denganmu. Jelas itu tak mungkin lagi.
Aku hanya berharap apapun kelak takdir yang mana yang merenggangkan kita. Aku ingin kamu mengenangku sebagai anak tirimu yang selalu merengek meminta asupan semangat.
Mak, terimakasih untuk setiap usaha yang selalu kamu lakukan untuk melapangkan hatiku menerima semua cobaan Tuhan. Aku ingin Allah menjagamu dengan cintaNya. Seperti Allah menjagaku dengan cintaNya.
Untuk sesorang yang lahir di tanggal 25 Mei 1990
25052011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar