saya tidak tau, rasanya ada yang salah dengan diri saya. Rasanya
saya sangat susah untuk menulis sesuatu. Apapun itu. Saya teramat malas. Entahlah…saya
merasa seperti ada beberapa lapis tembok yang selalu mementalkan keinginan saya
menulis. Saya di depan laptop, saya sudah menyiapkan segala yang saya rasa
dibutuhkan dalam posisi menulis-Niat,suasana, ide yang mengalir-. Entahlah dari ketiga hal itu mana yang cacat. Sampai
detik ini saya tidak beranjak dari apapun.
Kalau niat dan suasana sudah ada dan begitu mendukung. Kadang
idenya terasa begitu “mentah”. Sampai saya kembali bertanya pada cerita
saya, “mau gimana?” atau “terus kalau sudah begitu, apa yang kalian inginkan?”.Seringnya saya bertanya, dan mereka tak bersuara.
Saya akhirnya mencoba membeli
buku untuk membuat semacam outline. Sejujurnya
saya tidak terbiasa dengan metode demikian. Biasanya cerita bergerak menuntun
saya menulis. Jadi “mereka” terbebas membuat ceritanya sendiri. Bukan saya yang
membuat “mereka” hidup. Tapi “mereka” membuat dirinya hidup sendiri. Yah tapi, apa
salahnya mencoba. Setidaknya hanya untuk lebih merunutkan apa yang ada diotak
dan benak saya. Siapa tau ini jadi media saya dan “mereka” bisa berdiskusi
bersama.
Kita lihat beberapa hari ke depan
apa ada perubahan? Saya harap iya.
Baik...ini kita jadikan hari
pertama proses kreatif saya dimulai. Dengan catatan saya membuat sedikit
kecurangan, karena sudah menulis 1530 kata terlebih dahulu. Anggap saja ini
modal awal. Toh akan bertambah atau bertahannya semua tergantung pada saya.
Setelah ini kita akan menyebut “mereka”
dengan sebutan Atana. Sampai detik ini, itu identitas mereka yang terlintas.
wah ayo berjuang demi Atana nu :D aku ga sabar untuk jadi asabikunalawalun alias pembaca-pertamamu hehehe. kalo aku, seringkali "mereka" datang dg sendirinya pas aku lagi ngelakuin pekerjaan fisik kayak nyuci piring, nyapu, atau apa, di mana otak lagi dalam kondisi standby. barangkali kamu bisa coba, jadi masukan di otak dapet, hunian kamu juga jadi beres deh hihihi. (pssst.... bulan depan udah nanowrimo, barangkali bisa kamu manfaatin!)
BalasHapushahaha...iya,sayangnya kadang kalau saya udah maju beberapa langkah.pengennya mundur beberapa langkah. karena masih ganjel aja gitu. jadi kayak yoyo.tapi setauku perubahan dalam proses penciptaan emang musykil dihindari. jadi saya merasa harus menerimanya. jangan menolak, cuma harus mengamati apa maunya mereka. iya nih, pengen nyolong start nih buat nanowrimo.
BalasHapusBahkan trainer kita pun masih merasa menulis itu bukan perkara yang mudah, hmm...
BalasHapus