Makan pagi di setengah siang hari. Niat awal adalah makanan sehat penuh gizi. Menjalankan progam di zaman Pak Soeharto 4 sehat 5 sempurna. Tapi...Tapi yang adalah makanannya jauh dari kata layak. Mirip makanan di pesantren. Nasi bikinan Mas Ashif kurang mateng. Timun irisan bintang yang kubuat diaku-aku sebagai sayur
Percayalah itu Mas Ashif yang kita kenal.
Aku merasa ini boy band banget-versi cupu-
Wah ini aku udah teriak-teriak "Jangan lama-lama, kita masih harus ke Movie Box jam setengah satu."
Pas direrptile. Fatma melayang entah kemana. Mas Ashif, Helmy, Ana dan Mas Sobat malah asyik menggumam."Kok ularnya kayak bantal. Empuk gitu."
Bukan pununggu pohon. Sumpah!
Beruang yang lagi leze-leze.
Aku ingin ikut foto di gua ini.
Perahu bangau, biarkan kenangan mengapung bersamanya.
Lomba perahu kayuh bangau vs bebek vs gajah. Mirip bom-bom car. Cuma lebih menakutkan kalau sampai guling perahunya!
Fatma suka teriak"Sopirku nggak bisa nyetir. Tolong!"
Kita ngasih jeruk yang nggak dikupas. Ada yang nyeletuk "Nanti kalau keracunan gimana?"
Karena takut maka kami meninggalkan kuda nil raksasa ini kembali sendirian di pojok Gembiraloka. Keesokan harinya berharap tidak ada berita di koran mengenai matinya kuda nil raksasa Gembiraloka akibat keracunan jeruk.
Ini anak CWC sudah di Movie Box. Mas penjaganya sempet nyindir atas keterlambatan kami. Aku cuma mengelus dada. Kubilang juga apa?
Fatma dibelakang merem-melek(melek kalau keadaan normal.Kalau udah bunyi klinting-klinting, tanda setan muncul maka meremlah dia). Mas Ashif juga sempet teriak - teriak. Aku harus jujur, aku juga iya. Helmy dan Mas Sobat malah sibuk berlindung dari dingin AC.
Akhir yang indah setelah menghabiskan uang kas CWC. Lalu merayu Mas Iim untuk mengganti semuanya. hahaha!
23Februari2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar