Bayangan

Aku sahabatmu. Bukan bayanganmu. Aku tidak bisa selalu mengikuti arah maumu. Itu yang membuat kita juga bisa saling berselisih. Aku dan kamu memang sepatutnya tidak saling menjadi bayangan satu sama lain. Persahabatan bukan hanya tentang pesetujuan.Tidak hanya tentang iya atau tidak. Kita pun juga tidak sedang membuat pertautan saling mengalahkan. Bersayembara siapa yang lebih hebat dari siapa. Menjadi bayanganmu artinya hanya aku ada. Namun tak pernah sungguh dianggap ada. Hanya eksistensi maya.

Kebebasan

Ada satu hari kita harus melupakan ketakutan, penilaian orang lain kepada kita, dan peraturan. Kita bebas dengan segala ingin dan rupa. Kita membiarkan diri kita berguling di kasur selama mungkin. Membiarkan diri kita dikuasai oleh mimpi anak-anak yang setelah sekian lama kita sembunyikan. Membalas mencela ketika dicela, sadarlah kalau kamu juga sama busuknya denganku.  Mengurung diri di kamar seharian penuh tanpa perlu takut cucian menumpuk, jemuran disambar hujan, atau diterbangkan angin. Melupakan sejenak harus tampil “sesuai” untuk “sesuai” dengan yang lain. Biarkan diri kita bebas, lepas, terhempas.